Tuesday, January 11, 2011

profesi kependidikan - Adm. Keuangan sekolah & husemas

Adm. Keuangan sekolah & husemas

A. Administrasi Keuangan Sekolah
1. Pengertian
Dalam arti luas pengelolaan keuangan sekolah mencakup kegiatan perencanaan, pengunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan sekolah yang sudah dialokasikan untuk pembiayaan kegiatan sekolah selama periode tertentu, misalnya untuk satu tahun ajaran.
Komponen keuangan sekolah merupakan ketatausahaan dan tindakan keuangan meliputi pencatatan data, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan. Keuangan merupakan faktor penting untuk melakukan kegiatan hal ini sukar sekali dibayangkan pelaksanaan kegiatan tersebut tanpa uang. Namun dibalik itu, mengadakan uang untuk melaksanakan kegiatan itupun tidak mudah. Oleh karena itu pengadministrasian keuangan sangat perlu demi tercapainya efektifitas dan efesiensi.
2. Perencanaan Keuangan Sekolah
Pada awal tahun ajaran baru, kepala sekolah telah menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), dengan melalui beberapa tahap penyusunan :
• Penetapan tujuan
• Penjabaran tujuan dalam program pendidikan
• Penentuan SDM dan material yang berimplementasi program-program pendidikan
• Pembuatan perkiraan anggaran belanja dengan teliti
Penbuatan anggaran belanja sekolah mencakup kegiatan melakukan analisis terhadap pengeluaran dan pendapatan. Pengeluaran biaya sekolah meliputi aspek :
• Pengawasan umum
• Pengajaran
• Pelayanan bantuan
• Pemeliharaan gedung
• Operasi
• Pengeluaran tetap, jasa utang

3. Penggunaan Keuangan Sekolah
Pengaturan penggunaan dan pembukaan keuangan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan semuanya harus melalui proses dan prosedur yang berlaku. Berkenaan dengan hal ini, Suetopo dan Suemanto (1982) menyatakan sebagai berikut :
• Sebaiknya orang yang memegang kas tidak sekaligus memegang pembukuan
• Setelah uang diterima harus dilakukan dan ditulis sesuai dengan mata anggaran masing-masing
• Penggunaan uang harus ada bukti/dokumen berupa kwitansi/bukti lain yang sah
• Semua pengeluaran harus dibukukan
• Setiap dokumen yang dijadikan bukti pengeluaran harus diberi nomor, tanggal dan harus diketahui/diparaf oleh pejabat yang bertanggung jawab (kepala sekolah)
• Tiap halaman buku harus diberi huruf dan paraf oleh pemegang buku kas
• Kesalahan-kesalahan tidak bnoleh dihapus, tetapi harus digaris/dicoret baik-baik dan dibubuhkan paraf
• Buku kas dibuka dan ditutup tiap bulan
• Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan harus diadakan pengawasan yang kontinu
• Kepala sekolah mestinya menunjuk petugas yang menangani keuangan sekolah benar-benar memilki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang keuangan.
Penggunaan keuangan sekolah antara lain dapat mempedomani hal-hal berikut :
a. Dana rutin dipergunakan sesuai dengan mata anggaran yang ditetapkan
b. Dana BP3 dan dana dari sumber lainnya dapay digunakan untuk :
 Kegitan peningkatan mutu pendidikan
• Peningkatan kemampuan personil
• Supervisi pendidikan
• Evaluasi
 Kegiatan ekskul
• Usaha kesehatan sekolah (UKS)
• Pramuka
• Olahraga dan seni
 Bahan pengajaran/pratikum keterampilan
• Penambahan sarana pengajaran
• Pemanbahanbahan pratikum/perpustakaan/keterampilan
 Kesejahteraan personil sekolah
4. Pertanggung Jawab Keuangan Sekolah
Pertanggungjawaban keuangan sekolah harus diuraikan dengan jelas sumber keuangan, jumlah dana, rincian penggunaan dilengkapi dengan bukti-bukti yang sah. Laporan pertanggungjawaban dapat disusun berdasarkan laporan keuangan bulanan, triwulan, atau semester. Ketidakjelasan pertanggungjawaban keuangan sekolah akan menambah anggapan negatif terhadap kepala sekolah dalam hal penyelenggaraan sekolah yang tidak tertib.

Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan, perlu dialokasikan dana khusus, yang antara lain untuk keperluan :
(1) Kegiatan identifikasi input siswa,
(2) Modifikasi kurikulum,
(3) Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat,
(4) Pengadaan sarana-prasarana,
(5) Pemberdayaan peranserta masyarakat, dan
(6) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.
Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi : (1) Otorisator; (2) Ordonator; dan (3) Bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
Kepala Sekolah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan dilimpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam. Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-fungsi Bendaharawan, juga dilimpahi fungsi Ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.
5. Peranan Guru dalam Adm Keuangan Sekolah

B. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
1. Pengertian
Istilah hubungan dengan masyarakat dikemukakan kali pertama oleh presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson tahun 1807 dengan istilah Public Relations. Hingga saat ini pengertian hubungan dengan masyarakat itu sendiri belum mencapai suatu mufakat konvensional.
Adapun pengertian Humas yang lain antara lain :
1) Menurut Glennand Denny Griswold (1966)
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap pubrik, menyelesaikan policy dan prosedur instansi atau organisasi dengan kepentingan umum, menjalankan suatu programi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.
2) Menurut Oemi Abdurrachman M.A (1971( Humas kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian goodwill, kepercayaan penghargaan publik sesuatu badan khusus dan masyarakat umum.
3) Oemi Abdurrahman M.A
Rumusan ini dapat diartikan bahwa public relations adalah proses yang berjalan terus-menerus dengan mana manajer berusaha untuk memperoleh goodwill dan pengertian dan public dalam arti luas (para pegawai, langganan dan lain, ke dalam dengan jalan pengawasan diri (analisis) dan koreksi, keluar dengan jalan menggunakan segala bentuk pernyataan.
4) Menurut Ibnoe Syamsi (1967) Humas adalah kegiatan dengan masyarakat agar mereka mendukungnya dengan sadar dan sukarela.
5) Ibnoe Syamsi menyadur pendapat. Hooftman makna kegiatan Humas diterangkan sebagai berikut: Untuk mengembangkan opini publik yang positif terhadap sesuatu badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain dari itu pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai.
6) Menurut Drs. SK. Bonar (1977) Hubungan masyarakat menjalankan usahanya untuk mencapai hubungan yang harmonis antara sesuatu badan organisasi dengan masyarakat sekelilingnya.
7) Bonar juga mengutip pendapat Harlah and Scout sebagai berikut :
Jadi kurang lebih maksud pendapat ini ialah Humas pada dasarnya usaha-usaha kegiatan mencari keterangan-keterangan tentang apa yang disukai oleh masyarakat (orang lain) dan juga keteiangan-keterangan tentang apa yang tidak disukai oleh masyarakat (orang lain) untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya.
Apabila kegiatan public relations (Humas) ini ditinjau dari segi beban tugasnya. DR. Hadari Nawawi (1981) menyebutkan bahwa beban tugas Humas adalah melakukan publisitas tentang kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui oleh pihak luar secara luas. Kegiatannya dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya di kalangan masyarakat luas mengenai tugas-tugas dan fungsi yang diemban organisasi kerja tersebut, termasuk juga mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan berdasarkan volume dan beban kerjanya.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.
Pengertian administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja atau sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.
Jadi bila kita tarik garis merah secara general , maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja seara sadar dan sukarela.

2. Tujuan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
• Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.
• Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
• Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
Sedangkan menurut Mulyasa (2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
• memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik;
• memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat;
• menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Tujuan husemas menurut Bent dan Konenberg memiliki tujuan sebagai berikut :
• to prevent misunderstanding
yaitu untuk mencegah kesalahpahaman masyarakat terhadap sekolah, sehingga terciptanya opini yang baik dari masyarakat tentang pendidikan umumnya dan sekolah khususnya.
• to secure financial support
adalah memperoleh sumbangan financial dan sumbangan material dari masyarakat
• to secure cooperation policy making
ialah menjalin kerja sama dalam pembuatan-pembuatan kebijaksanaan.

Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan sukarela yang dapat meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secar spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut:
• Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar.
• Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing.
• Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain.

3. Prinsip-prinsip
Adapun prinsip dari hubungan sekolah dengan masyarakat ini adalah :
a. Prinsip otoriter
b. Prinsip kesederhanaan
c. Prinsip sensitivitas
d. Prinsip kejujuran
e. Prinsip ketepatan

4. Proses Pengelolaan Husemas
Kemudian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi tugas-tugas pokok atau beban kerja Humas suatu organisasi/lembaga adalah :
1) Memberikan informasi dan menyampaikan ide (gagasan) kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuan serta kegiatan-kegiatannya termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak di luar organisasi.
2) Membantu pemimpin yang karena tugas-iugasiwa tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3) Membantu pemimpin niempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan demikian pemimpin selalu siap daiam memberikan bahan-bahan informasi yang terbaru.
4) Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (public service) sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.

Menurut Ibnoe Syamsi (1969) untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Humas yang efisien harus memperhatikan asas- asas tertentu sebagai berikut.
a. Obyektif dan resmi
Semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan su?ra resmi dari instansi/ lembaga yang bersangkutaa. Karena itu, informasi yang dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan yang diialankan. Ketelitian dan kontrol dari atasan/pemimpin dalam hal ini memegang peranan yang sangat penting guna menghindari informasi/pemberitaan yang tidak tepat dan dapat merugikan.
b. Organisasi yang teitib dan berdisiplin
Humas hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas orga¬nisasi/lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan ke luar organisasi yang efektif pula. Situasi itu memungkinkan informasi atau pemberitaan yang keluar tidak akan berbcda dengan kenyataan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
c. Informasi yang jelas
Harus bersifat mendorong timbulnya kemgirtar untuk ikut berpartisipasi atau ikut memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat. Karena itu informasi atau pemberitaan tidak sekadar dilihat dari kepentingan organisasi, tetapi juga dari pihak penerima informasi.
d. Kontinuitas informasi
Humas harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu informasi lisan dan tertulis dapat dilakukan secara berkala dan pada waktu-waktu tertentu. Dengan demikian pihak masyarakat akan memiliki gairiaran yang lengkap dan menyeluruh tentang keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi organisas/lembaga.
e. Respons positif
Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat peraatian sepenuhnya. Respons masyarakat dapat berbentuk saran-saran, pendapat-pendapat, kritik-kritik, keluhan-keJshan, dan pemyataan-pernyataan. Semua respons itu harus during agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegkian-kegiatan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat. Seorang pemimpin tidak boleh takut atau menghindak dari respons masyarakat, terutama yang bersifat kritik-kritik Berdasar respons masyarakat inilah seorang pemimpin organisasi/lembaga dapat memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang mungkin semula belum terpikiran.
Jadi jelaslah Hahwa dalam public relations terdapat sessaru usaha untuk mewujudkan suatu hubungan yang harmonis asfara sesuatu badan (lembaga) dengan publiknya sehingga akan timbul opini pubhk yang menguntungkan bagi kehidupan badah tersebut.
Kemudian diatur pengelolaan dari hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu :
• Perencanaan program
Perencanaan program husemas memperhatikan dana yang tersedia, ciri masyarakat, daerah jangkauan, sarana atau media, dan teknik yang akan dilaksanakan dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat. Kalau perencanaan tidak memperhatikan hal-hal tersebut, dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak mencapai sasaran yang diinginkan.
• Pengorganisasian
Pada dasarnya semua komponen sekolah adalah pelaksanaan husemas. Oleh karena itu, tugas-tugas mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga penyelenggaraan husemas dapat berjalan efektif dan efisien.
• Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan husemas perlu diperhatikan koordinasi antara berbagai bagian dan kegiatan, dan di dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi.
• Evaluasi
Husemas dapat dievalausi melalui dua kriteria, yaitu :
 Efektivitas, yaitu sejauh apa tujuan tercapai
 Efisiensi, yaitu mengenai sumber dan potensi dengan baik.

5. Peranan Guru dalam Husemas
Adapun peranan guru dalam hubungan sekolah dengan masyarakat adalah :
 Membantu sekolah dalam teknik-teknik husemas
 Membuat dirinya lebih baik lagi dalam masyarakat
 Dalam melaksakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya.

















DAFTAR PUSTAKA
Dari situs : www.Duniaguru.com
Kartikawati, Etty. 1994. Materi Pokok Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas terbuka.
http://asharikeren.wordpress.com/2008/06/15/hubungan-sekolah-dengan-masyarakat/
http://id.shvoong.com/business-management/management/2025056-administrasi-keuangan-sekolah-pengertian-manajemen/
http://www.rasadewa-tp.com/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=86&Itemid=98
Soetjipto, Prof. Profesi Keguruan. Rineka Cipta. Jakarta. 2004

No comments:

Post a Comment